Dalam penulisan maupun memainkan lagu yang menggunakan notasi balok, tentunya tidak asing lagi dengan tanda kunci yang terdapat diawal garis paranada. Tanda kunci itu mutlak digunakan bila kita akan memainkan atau menulis lagu menggunakan notasi balok, karena kunci tersebut menjadi patokan dalam memainkan lagu-lagu yang menggunakan notasi balok.
Tanda Kunci atau disebut juga dengan Clef, adalah tanda yang ditulis pada awal paranada atau sangkar nada yang berfungsi untuk menunjukkan letak nada.
Ada 4 macam Tanda kunci, yaitu kunci C alto, Kunci C tenor, Kunci F dan Kunci G.
Kunci C
Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada sedang, Tanda kunci ini biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrumen yang bersuara alto dan tenor misalnya biola alto dan cello. Dari letak tanda kuncinya pada garis paranada, Tanda kunci C dibedakan menjadi 5 (lima) macam. Karena letaknya yang dapat berpindah tempat, kunci ini juga sering disebut movable clef. Nada yang terletak di depan tengah notasi tersebut adalah c1, nada berikutnya menyesuaikan sesuai dengan posisi/letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan rendah nada.
Kunci F
Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga kunci Bass. Kunci F diletakkan di garis ke-4 pada garis paranada, yang artinya, nada F terletak pada garis ke-4. Kunci F biasanya digunakan untuk suara-suara rendah seperti Alto, Tenor, Bass.
Kunci G
Kunci G mengalami beberapa perubahan, sebelum menggunakan bentuk yang sekarang dikenal.
Bentuk Kunci G yang sekarang berbentuk seperti kepala biola. Kunci G disebut juga kunci biola karena kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi (Sopran, Mezzo Sopran, Alto). Kunci G menunjukkan letak nada G pada garis ke-2.
Pada penuliasan partitur Piano, Kunci G (Treble Clef) biasa digunakan untuk not balok yang dimainkan oleh tangan kanan. Sedangkan kunci F (Bass Clef) biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kiri. Penggunaan kunci G dan kunci F secara bersamaan disebut juga grand staff.
Pembagian tuts bagian tengah yang memisahkan penulisan di kunci G (tuts tengah ke kanan) dan kunci F (tuts tengah ke kiri).
TANDA BIRAMA
Tanda Birama atau disebut juga dengan time signature adalah tanda untuk menentukan jumlah hitungan dan nilai pada setiap birama dari suatu baris melodi. Jumlah hitungan dan nilai setiap birama dibatasi dengan garis tegak lurus vertikal atau garis birama yang disebut juga dengan bar line. Jumlah hitungan dan nilai setiap birama atau bar, ditentukan dengan simbol berupa dua buah angka.
Contoh Tanda Birama :
- Birama 4/4
Tanda Birama 4/4 adalah birama yang paling umum digunakan di hampir setiap genre musik. Tanda Birama 4/4 berarti terdapat 4 ketukan dalam setiap birama atau bar, dan dalam setiap hitungan atau ketukan tersebut, diwakili dengan not ¼ (dalam satu birama terdapat 4 buah not ¼).
- Birama 3/4
Tanda Birama 3/4 berarti terdapat 3 ketukan dalam setiap birama atau bar, dan dalam setiap hitungan atau ketukan tersebut, diwakili dengan not ¼ (dalam satu birama terdapat 3 buah not ¼)
- Birama 2/4
Tanda Birama 2/4 berarti terdapat 2 ketukan dalam setiap birama atau bar, dan dalam setiap hitungan atau ketukan tersebut, diwakili dengan not ¼ (dalam satu birama terdapat 2 buah not ¼)
- Birama 6/8
Tanda Birama 6/8 berarti terdapat 6 ketukan dalam setiap birama atau bar, dan dalam setiap hitungan atau ketukan tersebut, diwakili dengan not 1/8 (dalam satu birama terdapat 6 buah not 1/8).
Dalam prakteknya, Tanda Birama 6/8 ini hampir mirip dengan Tanda Birama ¾. Perbedaan yang terasa adalah, pada saat memberi ketukan. Tanda Birama 6/8 akan terasa lebih cepat. Artinya, Tempo menjadi patokan antara Tanda Birama ¾ dan 6/8.
Garis Birama atau Barline, mempunyai beberapa macam sesuai dengan kegunaannya :
Sumber: http://sinau-teorimusikdasar.blogspot.co.id/2016/03/tanda-birama_30.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar